Ada pernyataan yang mengatakan: “Tidak cukup minum air, maka semua
fungsi fisiologis dalam tubuh akan terganggu.” Mungkin kita telah bosan
mendengar pernyataan ini. Namun memang tidak dapat dipungkiri bahwa
tidak ada makhluk hidup yang dapat bertahan hidup tanpa air, entah itu
bakteri yang hanya terdiri dari satu sel, ataupun gajah yang terdiri
dari ratusan milyar sel. Manusia pun bukanlah suatu pengecualian.
Air
membentuk sekitar 60–70% dari berat tubuh. Ini berarti bahwa hampir 50
kg dari tubuh seseorang yang beratnya 70 kg adalah air. 83% dari
darah, 75% dari otot-otot, dan 85% dari otak adalah air. Bahkan tulang
pun, 22 % dari beratnya adalah air. Air sangat vital bagi kehidupan
karena memang air diperlukan oleh setiap fungsi dalam tubuh. Kita dapat
hidup hampir dua bulan tanpa makanan. Tetapi tanpa air, kita hanya
dapat hidup selama beberapa hari.
Tanpa air yang selalu membasahi permukaan luar bola mata, kita tidak
akan dapat mengedipkan mata dengan leluasa. Tanpa lapisan tipis air
ini, permukaannya akan menjadi kering, kemudian meradang dan akhirnya
buta. Air (air mata) juga ”meratakan” permukaan kornea sehingga
memperjelas penglihatan.
Air juga perlu bagi kelangsungan proses pernapasan. Seluruh permukaan
jaringan paru-paru yang terpapar ke udara yaitu sekitar 70 meter persegi
selalu berada dalam keadaan basah. Setiap tahunnya, setiap orang
dewasa menghirup sebanyak 2–5 juta liter udara. Oksigen yang terdapat
pada udara ini memasuki sekitar 300 juta kantong-kantong udara dalam
paru-parunya.
Tanpa air yang membasahi permukaan kantong-kantong udara ini, maka
oksigen tidak akan dapat menerobos dindingnya untuk masuk ke pembuluh
darah yang menyelimutinya. Karbon dioksida pun tidak dapat keluar dari
dalam darah itu untuk dibuang. Jika hal ini terjadi pada paru-paru
seseorang maka dia akan mati lemas. Cairan (surfaktan) juga membuat
paru-paru menjadi lentur sehingga dapat mengembang dan mengempis dalam
proses pernapasan.
Sekitar 83% dari darah adalah air. Darah adalah sarana pengangkutan berbagai zat gizi
ke semua sel dalam tubuh, dan sarana pengambilan sampah-sampah (racun)
dari sel-sel tersebut untuk dibuang ke luar tubuh. Sedikitnya jumlah
air yang masuk ke dalam tubuh akan mengurangi volume darah yang beredar,
dengan demikian akan menurunkan efisiensi fungsinya sebagai pengedar
zat gizi dan oksigen dan sebagai pengangkut sampah.
Di samping kotoran yang berasal dari luar yang masuk melalui makanan,
minuman dan udara, tubuh juga menghasilkan limbahnya sendiri.
Penimbunan racun-racun ini dalam tubuh dapat menimbulkan rasa letih,
penyakit dan bahkan kematian sekalipun. Sebagai contoh, asam urat dan
urea harus terlebih dahulu dilarutkan dalam air sebelum dapat dibuang
oleh ginjal dalam bentuk air kencing. Proses pembuangan limbah dari
dalam tubuh membutuhkan air yang cukup agar tetap dapat “memandikan”
setiap sel dalam tubuh.
Kulit kita pun membutuhkan banyak air. Kulit memiliki kurang lebih 2,5
juta kelenjar keringat yang senantiasa membasahinya dengan keringat yang
kelihatan maupun tidak kelihatan untuk mencegahnya dari kekeringan.
Ini membuatnya tampak lembut dan tidak retak-retak. Air keringat juga
sangat penting dalam proses pendinginan tubuh sewaktu suhunya meningkat
karena cuaca yang panas, maupun karena olahraga. Suhu tubuh yang
terlalu tingi sangat berbahaya bagi tubuh.
Tanpa air kita tidak akan dapat mendengar maupun berdiri tegak. Di
bagian dalam telinga kita terdapat dua buah kanal yang disebut kokhlea
dan kanal setengah lingkaran. Masing-masing kanal ini berfungsi sebagai
alat pendengaran dan alat keseimbangan tubuh. Kedua organ ini tidak
dapat berfungsi tanpa cairan yang terdapat di dalamnya yang disebut perilimfe.
Sistem pencernaan membutuhkan air untuk membentuk cairan-cairan
pencernaannya. Air liur yang keluar sewaktu mengunyah makanan membuat
makanan tersebut lebih mudah ditelan dan dicerna. Air liur yang
dihasilkan oleh kelenjar air liur lalu dituangkan ke dalam mulut dapat
berjumlah sampai 1000 cc (1 liter) setiap harinya. Di samping itu,
lambung, usus, hati, dan pankreas mengeluarkan sekitar 7500 cc (7,5
liter) cairan pencerna per hari untuk mencerna makanan tersebut lebih
lanjut.
Dr. Howard Flaks, seorang spesialis obesitas (kegemukan) dari Beverly
Hills, California mengatakan bahwa dengan tidak meminum cukup air putih,
maka tubuh seseorang akan terlatih untuk menahan air lalu membuatnya
“gemuk air”. Anehnya, masalah ini akan dapat dihilangkan dengan meminum
banyak air. Menurut Dr. Donald Robertson, direktur satu pusat nutrisi
obesitas di Scottsdale, Arizona, (AS), tidak cukup meminum banyak air
akan mempersulit tubuh untuk membakar lemak, sehingga menjadi kendala
dalam usaha untuk melangsingkan tubuh.
Apa yang telah diuraikan di atas hanya menggambarkan sebagian kecil saja
dari sekian banyak peran penting yang dimainkan oleh air dalam tubuh.
Ini membuktikan betapa pentingnya air bagi tubuh. Nah, sekarang berapa
banyakkah air yang dibutuhkan tubuh kita setiap harinya untuk memelihara
eksistensi tubuh?
Jangan tunggu sampai merasa haus baru minum. Sebab rasa haus bukanlah
pengukur yang tepat akan kebutuhan air bagi tubuh. Waktu minum yang
terbaik adalah 1–2 jam setelah makan dan 10 – 15 menit sebelum makan.
Seseorang yang sehat membutuhkan paling sedikitnya 6 – 8 gelas per hari,
dan lebih banyak dari itu jika berkeringat karena olahraga, dan
sebagainya.
Memang agak sulit untuk meminum air sebanyak itu sekaligus. Tetapi,
tidaklah menyusahkan jika kita membiasakan diri untuk meminum paling
sedikit 1 gelas setelah bangun pagi, masing-masing dua gelas pada
jam-jam sebelum makan siang dan malam, dan 1 gelas sebelum tidur malam.
Sehingga akhirnya dalam satu hari kita telah meminum sebanyak 6 gelas
air.
Selanjutnya, jenis air minum yang manakah yang terbaik bagi tubuh Anda? Hanya ada tiga jenis air minum yang terbaik sebagai pengganti air minum ini yaitu: (1) Air bening (2) Air bening, dan (3) Air bening. Ada yang mau menambahkan manfaat banyak minum air putih?